Akhirnya hari yang ditunggu tunggu datang juga!
Jam 10 pagi kami sudah mulai siap-siap untuk berangkat. Outfit konser, checked! Uchiwa, checked! Penlight, checked!
Semangat dan cinta untuk NEWS..., CHECKED!
Kami berangkat!
Konser EPCOTIA untuk hari Sabtu ini dimulai jam 5 sore. Jadi perkiraan kalau mau jalan jalan dulu, kami harus udah di kereta lagi jam 2-an biar jam 3 udah ada di Osaka Jo-Hall. Kami juga akan ketemu dulu dengan Chankapaana Indonesia lain yang juga nonton di hari Sabtu ini. Dea, Tya, Desi, Arin, jadi total ada 8 Chankapaana Indonesia yang akan menjadi bagian di EPCOTIA Osaka kali ini--sejauh yang aku kenal.
Dan aku jadi semakin excited!
Masih inget kadang iseng bilang "Semoga kita suatu saat bisa ketemu ya di konser" ke temen temen fans yang baru kenal di twitter. Dan siapa yang sangka ternyata kejadian beneran?
Mungkin selanjutnya jangan iseng kali, ya? Biar kejadian lagi ❤
Sesuai perkiraan awal, kami sampai di Osaka Jo-Hall lewat stasiun Osaka Business Park sekitar jam 3. Karena lewat jalan yang beda dari pertama kali dateng sini, jadinya amazed liat hamparan pemandangan di depan mata.
Sebuah sungai besar dengan jembatan lengkung, dan Osaka Jo-Hall yang berdiri megah di seberangnya.
Yang beberapa jam lagi kami akan menjadi bagian dari kebahagiaan di dalamnya.
Di sini kami berempat bertemu dengan Dea dan Tya. Lagi lagi amazed karena kami nggak janjian buat ketemu di seberang sini. Di antara belasan ribu fans yang datang ternyata kami berenam bisa bertemu di titik yang sama.
Ah, hatiku mendadak soft...
Baiklah! Mari menyimpan cerita tentang pertemuan ini sejenak karena waktu boarding untuk masuk ke dunia EPCOTIA sudah mulai dekat.
Jam setengah 5 kami sudah mulai antri untuk masuk. Karena posisi duduk yang baru bisa kami ketahui setelah scan QR code, jadinya menjelang masuk itu kami sama sama deg degan. Akan duduk di sebelah mana yaa. Apakah arena apakah stand, apakah depan apakah belakang.
Dan ternyata...STAND! Stand A nomor 38-41.
Dengan arahan staff yang menjaga di depan gate A, kami mulai menyusuri bangku bangku yang berbentuk tribun ini. Semakin ke bawah, semakin ke bawah.
Semakin ke bawah...
Bawah dan...
Oh tidak.
Kami ada di baris kelima dan itu artinya NEWS hanya akan berjarak kurang dari 5 meter waktu mereka naik kereta!
Rasanya pengen nangis aja udah T^T
Waktu mencoba menenangkan hati itulah chat dari Dea masuk dan ternyata mereka berada di row yang sama di seberang! Langsung kami bertukar stiker nangis dan saling menguatkan hati biar kami tetep bertahan hidup setelah konser selesai.
Karena tidak lama setelah itu lampu mulai diredupkan dan video EPCOTIA Safety Guide diputar di panggung yang berbentuk 360 derajat itu.
Aku menghitung mundur dalam hati.
Dan ketika intro dari lagu EPCOTIA dimulai, aku tidak bisa membendung perasaan yang berusaha meluap dari dalam hati ini lagi.
NEWS, keempat orang yang berperan besar dalam kehidupanku selama 3,5 tahun ini.
Akhirnya kita ketemu!
Masih inget banget gimana dulu waktu pertama kali kenal NEWS dan selama setahun menghabiskan waktu sendirian, cuma ada aku dan mereka berempat. Gimana dulu lihat mereka di laptop aja udah seneng, dan berkembang ke keinginan buat nonton mereka barengan sama fans lain. Gimana akhirnya ketemu sama temen temen Chankapaana Surabaya dan melihat mereka dalam wujud yang lebih besar di layar nobar.
Hingga pada akhirnya sampai di titik ini, ketika kami bertemu dengan tanpa adanya pembatas apapun. Tidak lagi aku dan mereka berempat saya, tidak lagi aku, Chankapaana Surabaya, dan mereka berempat saja.
Tapi kami, belasan ribu Chankapaana dan NEWS. Dalam satu venue. Dalam satu atmosfir yang sama.
Sepertinya hampir semua momen aku suka. Posisi duduk ini memungkinkan kami ada dalam garis pandang yang sama waktu mereka naik kereta keliling venue, dan juga waktu member berhenti di empat titik untuk kemudian bernyanyi dengan kereta yang bergerak naik. Melihat mereka dalam jarak sedekat ini membuatku menyadari beberapa hal tentang masing-masing dari mereka. Keichan yang selalu berusaha memandangi kami satu-satu dari baris paling depan ke belakang ketika lewat di bagian stand, Tegoshi yang beneran aktif banget di atas panggung dengan senyumannya yang sangat aku suka, Massu yang menyapu pandangan ke hamparan fans di depannya dengan senyum, Shige yang terlihat malu-malu tersenyum sambil melambaikan tangan ke fans. Hal hal yang kadang nggak disadari waktu nonton DVD dan membuatku semakin mengagumi bagaimana mereka yang benar-benar berusaha menciptakan atmosfir konser yang luar biasa.
Lalu Tegoshi lagi. Dia dan suaranya... Waktu pertama kali denger lagu solonya di album ini yang ternyata ballad, rasanya perasaanku semacam mau meledak karena terlalu senang. Ballad dan Tegoshi adalah kombinasi yang sangat aku suka. Semenjak dia membawakan Anata di konser WHITE yang dilanjutkan dengan sesama ballad Encore di konser QUARTETTO, aku selalu berharap untuk bisa menjadi bagian dari penampilan lagu solo ballad Tegoshi yang lebih intim dengan eskplorasi suaranya. Dan ya, Platonic memberikan kesan magis seperti halnya Anata dan Encore, dan untuk kesekian kalinya Tegoshi membuatku jatuh cinta dengan suaranya.
Selain itu, ini adalah bagian yang paling aku suka. Ketika kami bernyanyi bersama.
Aku bersyukur NEWS mempunyai banyak lagu yang bisa melibatkan penonton untuk bernyanyi bersama. Sekedar menyelaraskan "oooh~" dalam satu venue sudah membuatku merinding, merasakan bagaimana belasan ribu dari kami menyatukan suara bersama mereka berempat.
Apalagi di lagu itu. Lagu yang selalu nemenin di saat saat sulit selama satu tahun terakhir ini.
U R not alone.
Ketika satu venue menyanyikan intro-nya bersama, aku tidak bisa lagi membendung air mataku. Lagu yang membuatku menangis di pertama kali dengar, lagi-lagi memberikan efek yang sama di pertama kali dengar secara langsung. Bisa menyanyikan lagu yang sangat berarti buatku bersama pemilik lagu ini menjadi momen yang sangat, sangat berharga. Begitu berharganya sampai aku pikir jika saja nanti mendapat pertanyaan tentang momen apa yang tidak akan hilang entah sampai kapanpun waktu berlalu, maka aku akan menjawab momen ini.
Entah sudah berapa kali mengatakan ini, bahwa aku sangat menyayangi kalian, NEWS.
Hingga ketika lagu terakhir berakhir dan mereka dengan senyuman yang sangat aku sukai itu mulai beranjak dari panggung, air mata itu masih saja mengalir, kali ini dibarengi dengan rasa sayang yang semakin besar masuk ke hati.
Dibarengi dengan diletakkannya potongan hati untuk kesekian kalinya, dalam momen yang akan selalu menjadi harta karun yang berharga sampai kapanpun.
***
Kami keluar venue dengan hati yang penuh. Udara dingin yang langsung menyapa pun rasanya kalah dengan beragam perasaan yang mengisi hati kami. Sambil memotret sejenak penlight dan berusaha move on (meski nggak bisa!), kami beranjak ke area air mancur Osaka Jo-Hall untuk bertemu kembali dengan Dea dan Tya. Kami juga akhirnya bertemu dengan Desi dan Arin, sebelum akhirnya mengabadikan momen dengan Osaka Jo-Hall sebagai latarnya.
Sebagai penanda, bahwa di salah satu titik di hidup ini kami pernah ada di sini.
Ada di sini, dan ikut menjadi bagian dari momen yang diciptakan keempat orang yang sama-sama kami sayangi itu.
***
Ada satu hal yang aku sadari setelah bertemu NEWS untuk pertama kalinya ini. Bahwa aku tidak merasa bertemu dengan sosok idola yang tinggi kedudukannya. Akan tetapi seperti bertemu sekelompok teman yang sudah dikenal lama dan akhirnya bertemu, dengan kedudukan yang sejajar. Rasanya seperti melihat sahabat yang selama ini hanya bisa saling bertukar sapa lewat pesan elektronik, hingga akhirnya bertemu dan berbagi momen yang sering kami bicarakan dari balik layar gadget masing-masing.
Dan kami berempat merasakan hal yang sama.
Kami sama-sama merasa bahwa NEWS bukanlah sosok yang berada tinggi di atas kami, bukanlah sosok yang superior. Akan tetapi mereka berada di samping kami, dalam garis pandang yang sama, dan saling bertukar momen layaknya sekelompok sahabat, saling mendorong punggung masing-masing untuk sama-sama berjalan maju, saling mengisi dan menguatkan. Mungkin terdengar lancang jika mengatakan ini, tapi kami benar-benar merasakan bahwa NEWS seperti sahabat yang sudah lama dikenal dan akhirnya saling dipertemukan.
Seperti halnya pertemuan dengan sahabat lama, kami merasakan rindu yang teramat sangat bahkan sampai sekarang, dua minggu setelah pertemuan kami.
Dan dengan perasaan inilah, kami sama-sama mengikat janji bahwa kami akan mengunjungi mereka lagi di masa depan.
Mengunjungi keempat sahabat, yang telah menjadi salah satu orang-orang paling berpengaruh dalam kehidupan kami.
Terima kasih atas kemegahan EPCOTIA-nya, Keichan, Tego, Massu, Shige.
Terima kasih sudah membagikan salah satu momen dalam hidup kalian yang kami ada terlibat di dalamnya.
Terima kasih. Terima kasih.
Aku sayang kalian.
===
Sebelumnya:
Check Point Kedua (1) : Mimpi yang Terucap Setahun Lalu
Check Point Kedua (2) : Now Boarding!
Selanjutnya:
Check Point Kedua (4) : Project Uchiwa dari Chankapaana Indonesia
Check Point Kedua (5) : Girigiri Squad
Check Point Kedua (Epilog) : Happy Ending
Jam 10 pagi kami sudah mulai siap-siap untuk berangkat. Outfit konser, checked! Uchiwa, checked! Penlight, checked!
Semangat dan cinta untuk NEWS..., CHECKED!
Kami berangkat!
Konser EPCOTIA untuk hari Sabtu ini dimulai jam 5 sore. Jadi perkiraan kalau mau jalan jalan dulu, kami harus udah di kereta lagi jam 2-an biar jam 3 udah ada di Osaka Jo-Hall. Kami juga akan ketemu dulu dengan Chankapaana Indonesia lain yang juga nonton di hari Sabtu ini. Dea, Tya, Desi, Arin, jadi total ada 8 Chankapaana Indonesia yang akan menjadi bagian di EPCOTIA Osaka kali ini--sejauh yang aku kenal.
Dan aku jadi semakin excited!
Masih inget kadang iseng bilang "Semoga kita suatu saat bisa ketemu ya di konser" ke temen temen fans yang baru kenal di twitter. Dan siapa yang sangka ternyata kejadian beneran?
Mungkin selanjutnya jangan iseng kali, ya? Biar kejadian lagi ❤
Sesuai perkiraan awal, kami sampai di Osaka Jo-Hall lewat stasiun Osaka Business Park sekitar jam 3. Karena lewat jalan yang beda dari pertama kali dateng sini, jadinya amazed liat hamparan pemandangan di depan mata.
Sebuah sungai besar dengan jembatan lengkung, dan Osaka Jo-Hall yang berdiri megah di seberangnya.
Yang beberapa jam lagi kami akan menjadi bagian dari kebahagiaan di dalamnya.
Halo lagi, Osaka Jo-Hall!
Di sini kami berempat bertemu dengan Dea dan Tya. Lagi lagi amazed karena kami nggak janjian buat ketemu di seberang sini. Di antara belasan ribu fans yang datang ternyata kami berenam bisa bertemu di titik yang sama.
Ah, hatiku mendadak soft...
Baiklah! Mari menyimpan cerita tentang pertemuan ini sejenak karena waktu boarding untuk masuk ke dunia EPCOTIA sudah mulai dekat.
Jam setengah 5 kami sudah mulai antri untuk masuk. Karena posisi duduk yang baru bisa kami ketahui setelah scan QR code, jadinya menjelang masuk itu kami sama sama deg degan. Akan duduk di sebelah mana yaa. Apakah arena apakah stand, apakah depan apakah belakang.
Dan ternyata...STAND! Stand A nomor 38-41.
Dengan arahan staff yang menjaga di depan gate A, kami mulai menyusuri bangku bangku yang berbentuk tribun ini. Semakin ke bawah, semakin ke bawah.
Semakin ke bawah...
Bawah dan...
Oh tidak.
Kami ada di baris kelima dan itu artinya NEWS hanya akan berjarak kurang dari 5 meter waktu mereka naik kereta!
Rasanya pengen nangis aja udah T^T
Waktu mencoba menenangkan hati itulah chat dari Dea masuk dan ternyata mereka berada di row yang sama di seberang! Langsung kami bertukar stiker nangis dan saling menguatkan hati biar kami tetep bertahan hidup setelah konser selesai.
Karena tidak lama setelah itu lampu mulai diredupkan dan video EPCOTIA Safety Guide diputar di panggung yang berbentuk 360 derajat itu.
Aku menghitung mundur dalam hati.
Dan ketika intro dari lagu EPCOTIA dimulai, aku tidak bisa membendung perasaan yang berusaha meluap dari dalam hati ini lagi.
NEWS, keempat orang yang berperan besar dalam kehidupanku selama 3,5 tahun ini.
Akhirnya kita ketemu!
Masih inget banget gimana dulu waktu pertama kali kenal NEWS dan selama setahun menghabiskan waktu sendirian, cuma ada aku dan mereka berempat. Gimana dulu lihat mereka di laptop aja udah seneng, dan berkembang ke keinginan buat nonton mereka barengan sama fans lain. Gimana akhirnya ketemu sama temen temen Chankapaana Surabaya dan melihat mereka dalam wujud yang lebih besar di layar nobar.
Hingga pada akhirnya sampai di titik ini, ketika kami bertemu dengan tanpa adanya pembatas apapun. Tidak lagi aku dan mereka berempat saya, tidak lagi aku, Chankapaana Surabaya, dan mereka berempat saja.
Tapi kami, belasan ribu Chankapaana dan NEWS. Dalam satu venue. Dalam satu atmosfir yang sama.
Sepertinya hampir semua momen aku suka. Posisi duduk ini memungkinkan kami ada dalam garis pandang yang sama waktu mereka naik kereta keliling venue, dan juga waktu member berhenti di empat titik untuk kemudian bernyanyi dengan kereta yang bergerak naik. Melihat mereka dalam jarak sedekat ini membuatku menyadari beberapa hal tentang masing-masing dari mereka. Keichan yang selalu berusaha memandangi kami satu-satu dari baris paling depan ke belakang ketika lewat di bagian stand, Tegoshi yang beneran aktif banget di atas panggung dengan senyumannya yang sangat aku suka, Massu yang menyapu pandangan ke hamparan fans di depannya dengan senyum, Shige yang terlihat malu-malu tersenyum sambil melambaikan tangan ke fans. Hal hal yang kadang nggak disadari waktu nonton DVD dan membuatku semakin mengagumi bagaimana mereka yang benar-benar berusaha menciptakan atmosfir konser yang luar biasa.
Lalu Tegoshi lagi. Dia dan suaranya... Waktu pertama kali denger lagu solonya di album ini yang ternyata ballad, rasanya perasaanku semacam mau meledak karena terlalu senang. Ballad dan Tegoshi adalah kombinasi yang sangat aku suka. Semenjak dia membawakan Anata di konser WHITE yang dilanjutkan dengan sesama ballad Encore di konser QUARTETTO, aku selalu berharap untuk bisa menjadi bagian dari penampilan lagu solo ballad Tegoshi yang lebih intim dengan eskplorasi suaranya. Dan ya, Platonic memberikan kesan magis seperti halnya Anata dan Encore, dan untuk kesekian kalinya Tegoshi membuatku jatuh cinta dengan suaranya.
Selain itu, ini adalah bagian yang paling aku suka. Ketika kami bernyanyi bersama.
Aku bersyukur NEWS mempunyai banyak lagu yang bisa melibatkan penonton untuk bernyanyi bersama. Sekedar menyelaraskan "oooh~" dalam satu venue sudah membuatku merinding, merasakan bagaimana belasan ribu dari kami menyatukan suara bersama mereka berempat.
Apalagi di lagu itu. Lagu yang selalu nemenin di saat saat sulit selama satu tahun terakhir ini.
U R not alone.
Ketika satu venue menyanyikan intro-nya bersama, aku tidak bisa lagi membendung air mataku. Lagu yang membuatku menangis di pertama kali dengar, lagi-lagi memberikan efek yang sama di pertama kali dengar secara langsung. Bisa menyanyikan lagu yang sangat berarti buatku bersama pemilik lagu ini menjadi momen yang sangat, sangat berharga. Begitu berharganya sampai aku pikir jika saja nanti mendapat pertanyaan tentang momen apa yang tidak akan hilang entah sampai kapanpun waktu berlalu, maka aku akan menjawab momen ini.
Entah sudah berapa kali mengatakan ini, bahwa aku sangat menyayangi kalian, NEWS.
Hingga ketika lagu terakhir berakhir dan mereka dengan senyuman yang sangat aku sukai itu mulai beranjak dari panggung, air mata itu masih saja mengalir, kali ini dibarengi dengan rasa sayang yang semakin besar masuk ke hati.
Dibarengi dengan diletakkannya potongan hati untuk kesekian kalinya, dalam momen yang akan selalu menjadi harta karun yang berharga sampai kapanpun.
***
Kami keluar venue dengan hati yang penuh. Udara dingin yang langsung menyapa pun rasanya kalah dengan beragam perasaan yang mengisi hati kami. Sambil memotret sejenak penlight dan berusaha move on (meski nggak bisa!), kami beranjak ke area air mancur Osaka Jo-Hall untuk bertemu kembali dengan Dea dan Tya. Kami juga akhirnya bertemu dengan Desi dan Arin, sebelum akhirnya mengabadikan momen dengan Osaka Jo-Hall sebagai latarnya.
Sebagai penanda, bahwa di salah satu titik di hidup ini kami pernah ada di sini.
Ada di sini, dan ikut menjadi bagian dari momen yang diciptakan keempat orang yang sama-sama kami sayangi itu.
NEWS light saber ahah. Akhirnya merasakan gimana penlight ini diatur sama wifi jadi kami tinggal menyalakan saja dan menjadi bagian dari pertunjukan.
Uchiwa project dari Chankapaana Indonesia. Akan dibahas di postingan selanjutnya yaa.
***
Ada satu hal yang aku sadari setelah bertemu NEWS untuk pertama kalinya ini. Bahwa aku tidak merasa bertemu dengan sosok idola yang tinggi kedudukannya. Akan tetapi seperti bertemu sekelompok teman yang sudah dikenal lama dan akhirnya bertemu, dengan kedudukan yang sejajar. Rasanya seperti melihat sahabat yang selama ini hanya bisa saling bertukar sapa lewat pesan elektronik, hingga akhirnya bertemu dan berbagi momen yang sering kami bicarakan dari balik layar gadget masing-masing.
Dan kami berempat merasakan hal yang sama.
Kami sama-sama merasa bahwa NEWS bukanlah sosok yang berada tinggi di atas kami, bukanlah sosok yang superior. Akan tetapi mereka berada di samping kami, dalam garis pandang yang sama, dan saling bertukar momen layaknya sekelompok sahabat, saling mendorong punggung masing-masing untuk sama-sama berjalan maju, saling mengisi dan menguatkan. Mungkin terdengar lancang jika mengatakan ini, tapi kami benar-benar merasakan bahwa NEWS seperti sahabat yang sudah lama dikenal dan akhirnya saling dipertemukan.
Seperti halnya pertemuan dengan sahabat lama, kami merasakan rindu yang teramat sangat bahkan sampai sekarang, dua minggu setelah pertemuan kami.
Dan dengan perasaan inilah, kami sama-sama mengikat janji bahwa kami akan mengunjungi mereka lagi di masa depan.
Mengunjungi keempat sahabat, yang telah menjadi salah satu orang-orang paling berpengaruh dalam kehidupan kami.
Terima kasih atas kemegahan EPCOTIA-nya, Keichan, Tego, Massu, Shige.
Terima kasih sudah membagikan salah satu momen dalam hidup kalian yang kami ada terlibat di dalamnya.
Terima kasih. Terima kasih.
Aku sayang kalian.
Halo, aku yang berumur 20 tahun. Apakah aku membuatmu tersenyum dengan mewujudkan impianmu ini? Semoga kau bahagia ya...
===
Sebelumnya:
Check Point Kedua (1) : Mimpi yang Terucap Setahun Lalu
Check Point Kedua (2) : Now Boarding!
Selanjutnya:
Check Point Kedua (4) : Project Uchiwa dari Chankapaana Indonesia
Check Point Kedua (5) : Girigiri Squad
Check Point Kedua (Epilog) : Happy Ending
Komentar