Check Point Kedua (2) : Now Boarding!

Kalau di perjalanan tahun lalu yang paling dikhawatirin waktu transit adalah gimana cara transit karena waktu itu emang pertama kalinya transit di negara yang sama sekali nggak paham bahasanya, ditambah lagi dalam kondisi sendirian. Tapi kali ini yang paling dikhawatirin adalah..., mau ngapain 6 jam dini hari di KLIA? Mungkin karena aku bukan tipe yang bisa tidur dimana saja jadi khawatir kalau nggak bisa tidur waktu di sana sedangkan perjalanan ke Osaka bakal ambil waktu 6-7 jam selanjutnya dan lagi-lagi nggak yakin bisa tidur di pesawat.

Tapi pada akhirnya tidur juga sih ahah.

Sebenernya udah kepo kepo bisa numpang tidur dimana kalau di wilayah transfer, eh kok ya terlupakan dan memilih tidur di kursi deket travelator. Sesuai dugaan, aku nggak bisa tidur. Meski temen temen lain tidur aku main HP (nyelesaiin event NEWS ni Koishite dong ahah), nggambar buat revisi, baca buku, bengong, dan sebagainya. Tapi pada akhirnya sekitar jam setengah 3 pagi bisa tidur meski waktu bangun badan pegel pegel.

Kami memutuskan buat beranjak waktu Subuh dan nyari makan. Penerbangan kami ke Osaka jam 8 pagi dan bahkan sampai jam 5 lebih belom ada pengumuman gate. Yaudah ditinggal sholat dulu sambil galau mau makan apa.

"Kalau yang udah jelas rasanya sih McD yaa," kata Fatim waktu kami berempat sama sama galau. Meski pada akhirnya kami memilih makanan lain.

Waktu boarding semakin dekat dan setelah mengecek ulang informasi gate, kami jalan santai keluar dari foodcourt sambil berusaha menghabiskan air mineral sebotol. Beneran jalan santai sampai akhirnya waktu udah di gate ternyata final call. Nah loh? Kami pun ketawa.

Berbeda dengan waktu dari Surabaya ke Kuala Lumpur, tempat duduk kami dari Kuala Lumpur ke Osaka terpisah. Hmm lebih tepatnya aku terpisah dari mereka bertiga karena nyempil sendiri di kursi A sedangkan mereka bertiga ngumpul di baris tengah. Untungnya di sebelah jendela sih, sesuatu yang aku harapkan dan nggak terwujud waktu perjalanan ke Tokyo tahun lalu. Tapi yaa, bosen dong 6-7 jam tanpa temen ngobrol, pun nggak ada flight in entertainment-nya. Alhasil aku pake buat nggambar lagi, baca lagi, tidur lagi, bengong lagi, gitu aja terus sampai akhirnya pesawat landing di Kansai International Airport.

Di KIX pun tiba-tiba datang yang bikin deg-degan lagi. Karena waktu di imigrasi, di antara kami berempat cuma aku yang ditanyai berbagai dokumen. Lumayan panik dan inget sama cerita cerita serem di imigrasi. Untunglah udah sempet ngefotokopi semua syarat visa kemaren jadinya meski deg-degan akhirnya bisa lolos dan..., selamat datang stempel Jepang keduaku!

Halo, Osaka!

Setelah dari imigrasi kami akhirnya langsung ke Osaka Jo-Hall buat ngejar presale goods EPCOTIA karena emang banyak titipan jadi nggak mungkin dibeli di hari H kami nonton. Dan ya, masih geret geret koper (kecuali Fatim yang cuma bawa ransel sama totebag. Sasugaaa!). Ngomong ngomong kami belom makan sejak sarapan di KLIA jadinya setelah selesai beli goods langsung mampir ke LAWSON terdekat buat beli onigiri sama minum.

Satu kalimat: onigirinya enak, banget!

Mungkin ketambahan karena kami emang laper yaa ahah.

Dan satu kalimat lagi, kali ini untuk Osaka Jo-Hall: akhirnya kita bertemu ya!

Entah udah berapa kali ngebayangin bisa menginjak Osaka Jo-Hall, bisa ngefoto tulisan "Osaka Jo-Hall" dengan ada boneka Yuuya-ku kayak yang biasa aku lihat di editan yang aku pasang di lockscreen.

Dan bisa ketemu fans NEWS sebanyak itu untuk pertama kalinya.

Seriusan! Mungkin akunya yang terlalu excited yaa ahah. Tapi sejak pertama dateng di stasiun Osakajokoen senyumku nggak bisa berhenti setiap liat ada mbak mbak pakai tas EPCOTIA lengkap dengan belanjaannya, pakai tas NEVERLAND, jaket NEVERLAND, dan sebagainya. Sebuah pemandangan yang nggak biasa aku liat, mengingat setiap kali nobar di Surabaya jumlah kami selalu cuma 6 orang, 7 paling banyak. Dan dengan ketemu sama fans sebanyak itu..., aku senang, BANGET!

Terima kasih "sambutannya", Osaka Jo-Hall! Mari kita bertemu dengan lebih intim lagi ya besok.

Karena selanjutnya kami harus cepat-cepat pergi lagi untuk beberapa agenda, termasuk cari make-up dan uchiwa kosongan.

Foto Yuuya di depan venuechecked!

Kami langsung menuju ke daerah Namba, masih membawa koper, dan masuk ke satu toko ke toko lain. Hmm, sebenernya aku belum terlalu paham soal make-up jadinya Fatim, Wiwid, dan Intan yang lebih banyak eksplor ke berbagai toko sedangkan aku sibuk memutar pikiran soal tempat-tempat yang ingin aku kunjungi di sekitar sana. Salah satunya adalah MUJI dan Loft, dan Daiso tentunya untuk mencari uchiwa kosongan. Setelah teman-teman yang selesai membayar belanjaan mereka, kami berjalan ke Daiso terdekat.

Sasuga yaa Daiso, banyak yang bikin ngiler ahah. Selain beli uchiwa kosongan, mataku tertumpu ke alat alat craft semacam kain flanel, perlengkapan needle felt, resin dalam bentuk kecil plus cetakannya, dan aaah banyak banget! Tapi pada akhirnya cuma beli uchiwa sama bandana pink untuk perlengkapan nonton konser. Kau bisa bersabar dulu, wahai dompet.

Selain Daiso kami juga sempet mampir ke Tower Records di jam menjelang tutupnya untuk mencari barang titipan. Dan aku ketemu MUJI dan Loft cuma beda lantai sama Tower Records! Langsung perang batin apakah aku harus masuk sekarang mengingat waktu yang semakin mepet buat pulang. Tapi pada akhirnya aku melepaskannya dan berniat untuk mengunjunginya di hari lain saja.

Karena setelah ini, agenda yang nggak kalah penting juga harus segera dilakukan.

Bikin uchiwa!

Untuk uchiwa-ku sendiri aku membuat tulisan 4合わせありがとう karena 2018 adalah tahun keempatku sama NEWS. Uchiwa selanjutnya adalah uchiwa untuk project dari Chankapaana Indonesia yang diadopsi dari project uchiwa Chankapaana internasional. Untungnya kami udah menyiapkan jauh jauh hari untuk project uchiwa ini mengingat perintilannya yang banyak.

Jam setengah 4 kami selesai dengan uchiwa dan saatnya tidur karena besoknya..., ah bukan, malamnya, kami akan terbang ke luar angkasa bersama NEWS.

Malamnya, kami akan bertemu keempat orang yang selama ini hanya bisa kami lihat dari balik layar laptop ataupun layar tempat nobar.

Now boarding, ready to EPCOTIA!


Kita akan ketemu lagi besok di jam yang sama dengan perasaan dan suasana yang berbeda ya, Osaka Jo-Hall

===

Sebelumnya:
Check Point Kedua (1) : Mimpi yang Terucap Setahun Lalu

Selanjutnya:
Check Point Kedua (3) : Travelling Into Astroworld
Check Point Kedua (4) : Project Uchiwa dari Chankapaana Indonesia
Check Point Kedua (5) : Girigiri Squad
Check Point Kedua (Epilog) : Happy Ending

Komentar