Nantinya Kamu Juga Bakalan TaHU > "Hu"
Hujan dan Sampai Jumpa
Hujan selalu punya cerita. Dari tawa hingga tangis, dari bahagia hingga derita, dari dia hingga mereka. Bahkan hujan bisa saja mewakili lebih dari satu cerita bagi masing-masing orang.
Bagiku sendiri, hujan memiliki pengaruh di hampir setiap fase kisahku. Tentang hujan dan teh manis hangat di kampung halaman, tentang hujan dan lapangan sekolah, tentang hujan dan terjebak di tempat yang sama dengan dia...
Dan satu bulan yang lalu, ceritaku tentang hujan bertambah satu. Yaitu tentang hujan, dan ucapan sampai jumpa kepada negeri impian.
===
Ini adalah sebuah cerita dari 3 jam sebelum meninggalkan Tokyo.
27 April dijadwalkan sebagai hari kepulanganku dari Tokyo. Kenapa cuma aku aja, karena teman-teman yang lain extend sampai tanggal 30, sedangkan karena suatu hal aku nggak bisa ikutan (sedih huhu its okay tahun depan ditebus). Kemarennya udah janjian sama mas pendamping kalau harus udah siap jam 5 biar dapet kereta sepagi mungkin karena perjalanan ke bandara memakan waktu hampir 1 jam sedangkan pesawat berangkat jam 9. Oke deh, koper udah tinggal geret dan malamnya tidur langsung pake baju ganti biar nggak ribet buka koper lagi.
Dan ternyata aku kesiangan.
Begitulah, dengan bantuan dibangunin teman akhirnya jam 6 baru jalan ke stasiun. Ditambah saat itu keadaan lagi...hujan! Nggak deres sih, gerimis sendu. Jadi masih berani buat nerjang gerimis hingga akhirnya sampe stasiun dan naik kereta selanjutnya (yang dijadwalkan bakal sampe jam 8).
Foto ini aku ambil waktu di dalam kereta, sambil tetap memasukkan sisa sisa kenangan di hari terakhir di Tokyo. Rasanya dingin dan sendu, seperti menggambarkan perasaan diri sendiri yang harus segera meninggalkan negara yang sudah didamba sejak 10 tahun lalu.
Begitulah hujan saat itu membentuk cerita barunya dalam kenanganku. Yang mengingatkanku akan hari terakhir di sana, yang mengingatkanku akan haru dan beratnya langkah ini ketika semakin menjauhi Tokyo.
Yang mengingatkanku, bahwa ketika aku sudah kembali ke rumah dan saat itu hujan, yang akan kuingat adalah segala kenangan akan pagi hari di tanggal 27 April 2017 yang akan kujadikan alasan untuk segera kembali ke sana.
Sampai jumpa kembali, hujan dari langit Tokyo!
.
#NulisRandom2017 Day 4 : completed
Ngomong ngomong waktu di kereta, aku hadap hadapan sama mas mas yang mirip Mitsu Kisumai. Nggak tau sih mas apa mbak abis pake masker, tapi mirip Mitsu. Dia turun di penerbangan domestik, sedangkan untuk ke terminal penerbangan internasional ada di stasiun sebelumnya. Jadi aku turun duluan sebelum membuktikan dia Mitsu apa bukan. Ah kayaknya bukan deh ya? Hihi.
(Konsep tema dengan kata berantai diadaptasi dari NEWS RING, blog milik grup idola NEWS)
Hujan dan Sampai Jumpa
Hujan selalu punya cerita. Dari tawa hingga tangis, dari bahagia hingga derita, dari dia hingga mereka. Bahkan hujan bisa saja mewakili lebih dari satu cerita bagi masing-masing orang.
Bagiku sendiri, hujan memiliki pengaruh di hampir setiap fase kisahku. Tentang hujan dan teh manis hangat di kampung halaman, tentang hujan dan lapangan sekolah, tentang hujan dan terjebak di tempat yang sama dengan dia...
Dan satu bulan yang lalu, ceritaku tentang hujan bertambah satu. Yaitu tentang hujan, dan ucapan sampai jumpa kepada negeri impian.
===
Ini adalah sebuah cerita dari 3 jam sebelum meninggalkan Tokyo.
27 April dijadwalkan sebagai hari kepulanganku dari Tokyo. Kenapa cuma aku aja, karena teman-teman yang lain extend sampai tanggal 30, sedangkan karena suatu hal aku nggak bisa ikutan (sedih huhu its okay tahun depan ditebus). Kemarennya udah janjian sama mas pendamping kalau harus udah siap jam 5 biar dapet kereta sepagi mungkin karena perjalanan ke bandara memakan waktu hampir 1 jam sedangkan pesawat berangkat jam 9. Oke deh, koper udah tinggal geret dan malamnya tidur langsung pake baju ganti biar nggak ribet buka koper lagi.
Dan ternyata aku kesiangan.
Begitulah, dengan bantuan dibangunin teman akhirnya jam 6 baru jalan ke stasiun. Ditambah saat itu keadaan lagi...hujan! Nggak deres sih, gerimis sendu. Jadi masih berani buat nerjang gerimis hingga akhirnya sampe stasiun dan naik kereta selanjutnya (yang dijadwalkan bakal sampe jam 8).
Foto ini aku ambil waktu di dalam kereta, sambil tetap memasukkan sisa sisa kenangan di hari terakhir di Tokyo. Rasanya dingin dan sendu, seperti menggambarkan perasaan diri sendiri yang harus segera meninggalkan negara yang sudah didamba sejak 10 tahun lalu.
Begitulah hujan saat itu membentuk cerita barunya dalam kenanganku. Yang mengingatkanku akan hari terakhir di sana, yang mengingatkanku akan haru dan beratnya langkah ini ketika semakin menjauhi Tokyo.
Yang mengingatkanku, bahwa ketika aku sudah kembali ke rumah dan saat itu hujan, yang akan kuingat adalah segala kenangan akan pagi hari di tanggal 27 April 2017 yang akan kujadikan alasan untuk segera kembali ke sana.
Sampai jumpa kembali, hujan dari langit Tokyo!
.
#NulisRandom2017 Day 4 : completed
Ngomong ngomong waktu di kereta, aku hadap hadapan sama mas mas yang mirip Mitsu Kisumai. Nggak tau sih mas apa mbak abis pake masker, tapi mirip Mitsu. Dia turun di penerbangan domestik, sedangkan untuk ke terminal penerbangan internasional ada di stasiun sebelumnya. Jadi aku turun duluan sebelum membuktikan dia Mitsu apa bukan. Ah kayaknya bukan deh ya? Hihi.
(Konsep tema dengan kata berantai diadaptasi dari NEWS RING, blog milik grup idola NEWS)
Komentar