Sudah seberapa jauh aku melangkah? Satu kilometer? Satu meter? Satu jengkal?
Pada akhirnya semua ini bukan tentang seberapa jauh aku melangkah, melainkan seberapa tahan aku melangkah.
Seberapa tahan aku melangkah...
Seberapa sabar aku melangkah...
Dan pada akhirnya pula, hanya hati di dalam dada ini yang memutuskan.
Apakah berhenti. Apakah beristirahat. Apakah tetap berjalan.
Apalah.
Apalah keputusannya, tetap harus ada jarak yang ditempuh untuk cahaya di depan sana.
Teruntuk teman-teman yang sedang berjuang atas impiannya.
Ayo, kita bergandengan tangan.
Kita jemput impian kita di depan sana.
Walau harus bermandikan keringat untuk dapat menjangkaunya. Walau harus berjalan kaki mendekatinya. Walau harus menjadi terasing untuk mendapat kesempatan memeluknya.
Ayo, karena kita tidak bisa menggulung jalan ini agar cepat sampai di sana.
Langkahkan satu persatu. Satu... Satu... Satu...
Impian kita ada di depan sana.
Dengan tersenyum.
Menanti kita.
(Judul entri ini adalah lirik lagu Tooku Tooku dari Noriyuki Makihara)
Komentar