"Walaupun jika ada yang memanggilmu pembohong dan mencoba menyakitimu dengan kata-kata yang menyakitkan, atau jika seluruh dunia ini tidak mempercayaimu dan mencoba untuk meletakkan mahkota berduri di kepalamu, aku masih bisa menjadi teman untukmu."
-My Dearest, Guilty Crown 1st Opening Song by Supercell-
-My Dearest, Guilty Crown 1st Opening Song by Supercell-
Sekitar 3 minggu yang lalu aku menamatkan sebuah anime yang ternyata udah cukup lama ada di hardisk. Dan lagi awalnya aku nggak niat-niat banget mau nonton. Tapi karena episode pertamanya yang udah langsung bikin "woow", akhirnya aku melanjutkan nonton. Ehehe...
Anime itu, judulnya Guilty Crown, atau arti kasarannya: Mahkota Dosa.
GUILTY CROWN
Rating: 17+
Genre: action, mecha, shounen, science-fiction
Director: Tetsurou Arakai
Writer: Hiroyuki Yoshino
Character design: redjuice, Hiromi Katou
Animation production: Production I.G
Number of Episodes: 22 (end)
(source: Animonster #154, January 2012)
Oke deh~ Ini sekilas soal ceritanya:
Guilty Crown mengambiil setting di Jepang tahun 2039. Ketika itu, Jepang menjadi negara yang terpuruk dan mengandalkan banyak bantuan dari negara lain. Hal itu terjadi semenjak tahun 2029, ketika wabah virus mematikan bernama Apocalypse menyebar dan banyak menewaskan masyarakat Jepang. Pemerintah Jepang sudah dinilai tidak bisa menanggulangi wabah ini. Itulah mengapa, mereka banyak mengandalkan bantuan dari organisasi-organisasi internasional, seperti GHQ.
Nah, di tahun 2039 inilah hidup seorang pemuda SMA bernama Ouma Shu. Ia adalah anak yang tidak pintar bergaul, selalu ragu dalam mengambil tindakan, dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Akan tetapi, jalan hidupnya langsung berubah ketika ia bertemu dengan Yuzuriha Inori, seorang web artist terkenal yang ternyata anggota dari organisasi pemberontak bernama Sougisha. Mau tidak mau, Shu menjadi terlibat dalam masalah antara Sougisha dengan GHQ. Apalagi ia secara tidak sengaja mendapatkan kekuatan Void Genome yang seharusnya didapatkan oleh pemimpin Sougisha, Tsutsugami Gai. Akhirnya, bersama Gai, Inori, dan anggota Sougisha lainnya, Shu bertarung melawan GHQ yang ternyata punya niat buruk di balik bantuannya selama ini kepada Jepang.
Oh iya, sedikit penjelasan...
Virus Apocalypse adalah virus yang menyebar semenjak sebuah meteor jatuh di Jepang tahun 2022. Ketika meteor itu jatuh, benih virus tertanam ke tubuh semua orang di seluruh Jepang. Virus ini akan aktif ketika direaksikan dengan resonansi genomik. Efeknya? Benih virus dalam diri masing-masing orang akan berekasi dan merubah orang yang terinfeksi itu menjadi kristal hingga akhirnya hancur menjadi serpihan.
Nah, sedangkan Void Genome adalah sebuah kekuatan yang hanya bisa digunakan orang dengan DNA yang cocok. Seseorang dengan kekuatan ini mampu menarik Void dari masing-masing orang dan menggunakannya sebagai senjata. Void sendiri adalah bentuk asli dari hati seseorang dan wujud serta fungsinya mencerminkan kepribadian masing-masing orang. Contoh: seseorang yang bisa menghibur orang lain Void-nya perban, dan seseorang yang suka melindungi diri sendiri Void-nya perisai. Dan yang pernah kubaca di Guilty Crown wikia, Void inilah benih dari virus Apocalypse.
Oke, sekarang review-nya~
Story: 8/10
Ceritanya bagus, menegangkan, sekaligus mengharukan dan menghibur. Nggak ada filler, meski ada beberapa fanservice. Perkembangan ceritanya padat, alurnya pas, dan pesan yang disampaikan juga luar biasa indah. Ending? Menyedihkan sekali sekaligus menyakitkan karena pada akhirnya Shu ditinggalkan Inori... *nge-pukpuk Shu*
Akan tetapi, hal yang membuatku memberikan nilai 8 adalah tipe ceritanya yang biasa saja. Tipe-tipe seperti siswa-biasa-yang-dapat-kekuatan-untuk-menyelamatkan-dunia-hingga-akhirnya-ia-disukai-banyak-orang itu terlalu sering dipakai di anime lain. Apalagi ada beberapa adegan yang bisa dengan mudah ditebak. Tapi syukurlah, Guilty Crown bisa mengemas tipe-tipe cerita familiar ini dengan perkembangan cerita yang nggak ngebosenin dan pesan-pesan yang indah.
Character development: 7/10
Perkembangan karakter di anime ini sudah bisa dibilang bagus. Sebagai bukti, perkembangan sang protagonis Ouma Shu. Karakter Shu ini juga bukan karakter sempurna, bukan karakter yang mudah untuk disukai semua orang. Sebaliknya, ia adalah seorang yang pengecut dan dibenci di awal cerita, hingga semakin lama ia semakin berubah dan akhirnya menjadi sosok yang tangguh. Tapi sayangnya, terkesan seperti hanya fokus pada Shu, karakter lain itu jadi tidak terlalu terasa perkembangannya. Ada juga karakter penting yang sayangnya terkesan numpang lewat. Seperti Daryl Yan, Kido Kenji, dan Yuu. Kalau saja karakter seperti mereka ini dibahas lebih banyak, mungkin poin di perkembangan karakter ini bisa lebih tinggi.
Artwork: 10/10
Luar biasa! Itulah yang aku rasakan selama menonton anime ini. Dari mulai desain karakter sampai penggambaran suasana, semua indah! Nggak bisa banyak komentar deh kalau urusan artwork ini. Just...AWESOME!!!
Music: 10/10
Sama seperti artwork, lagu-lagu yang ada di Guilty Crown ini memang indah banget. Opening-ending, lagu-lagu battle, instrumental, lagu-lagunya Inori, semuanya. Penempatan lagu-lagunya juga rapi. Dan, lagi-lagi sama seperti artwork, AWESOME!
Overall: 8,75/10
Secara keseluruhan, anime Guilty Crown ini adalah anime yang sangat menghibur sekaligus mempunyai makna yang sangat dalam, tentang bagaimana seseorang berusaha melawan sisi buruk dalam dirinya hingga akhirnya bisa menemukan potensi dirinya sendiri. Yeah, semangat "ingin berhenti menyalahkan diri sendiri" milik Shu benar-benar membuatku terkesan. Terus, ceritanya juga tidak terlalu berat, plus adegan pertarungannya yang tidak membosankan. Akan tetapi karena kurangnya penjelasan terhadap karakter-karakter numpang lewat dan adegan-adegan yang terkesan terjadi begitu saja, Guilty Crown ini menjadi anime yang belum bisa dikatakan sebagai anime terbaik.
Oke, good job deh buat Guilty Crown! Ia menjadi anime mecha pertama yang kutonton sampai habis, sekaligus anime yang paling sering aku rewatch (selain Doraemon /plak). Oh iya, satu hal lagi, AKU MAU SEPATUNYA SHU!!! *matiin capslock sama bold*
Jaa na~ *kabur*
"Sadarilah, bahwa mata itu ada untuk saling mengakui, bahwa suara itu ada untuk menyampaikan perasaanmu, dan bahwa tangan itu ada untuk menggenggam orang yang berharga bagimu."
-The Everlasting Guilty Crown, Guilty Crown 2nd Opening Song by EGOIST-
Komentar