
Namaku Sam. Umurku sebelas tahun. Aku suka mengumpulkan cerita dan fakta-fakta yang fantastis. Aku mengidap leukemia. Saat kalian membaca buku ini, kemungkinan aku sudah pergi.
Kutipan di atas adalah bab awal dari novel "Ways to Live Forever" yang ditulis dengan baik oleh Sally Nicholls, diterjemahkan dengan rapi oleh Tanti Lesmana, dan diterbitkan dengan baik oleh Gramedia Pustaka Utama. Jumlah halamannya ada 214 dan cover-nya sangat-sangat imut. Hihihi, awalnya memang tertarik sama cover-nya yang manis itu. Dan ternyata isinya semanis cover-nya. Benar-benar manis!
Novel ini berkisah tentang kehidupan seorang anak umur sebelas tahun bernama Sam Oliver McQueen-atau Sam McQueen-atau Sam, yang menderita penyakit leukemia lymphoblastic akut. Sam menulis segala hal yang terjadi padanya di buku ini. Yah, membaca novel ini membuat kita seolah-olah sedang membaca buku harian Sam sendiri. Apalagi disisipi tulisan tangan dan gambar-gambar lucu. Ia memulai menulis karena sang guru, Mrs. Willis, memberinya tugas untuk menulis tentang diri sendiri. Dan Sam menyukainya. Dari situ dimulailah petualangan Sam dalam menjalani bulan-bulan terakhir menuju hari terakhirnya.
Sam mempunyai sahabat bernama Felix Stranger yang juga sakit--tapi bukan leukemia. Ia dan Felix bertemu di rumah sakit saat Sam dirawat di sana dan Felix sedang menjadi "mata-mata Perancis". Pertemuan yang lucu, menurutku. Bersama Felix, Sam melalui hari-harinya dengan berbagai kegiatan asyik. Felix juga membantu Sam untuk mewujudkan keinginan Sam yang ditulis di daftar "Hal-hal yang Ingin Kulakukan". Sampai ketika keinginan Sam yang belum terwujud tinggal tiga, sesuatu yang mmm...memilukan terjadi. Sangat menyakitkan dan menyedihkan. Benar-benar menguras air mata... T.T
Selain Felix, Sam mempunyai orang-orang berharga lain. Ada Dad dan Mum yang walaupun sering berbeda pendapat tapi tetap berusaha yang terbaik untuk Sam, Ella sang adik yang walaupun errr...sedikit menyebalkan tapi sayang dengan kakaknya, Mrs. Willis yang setia mengajarkan Sam dan Felix tentang apa yang mereka tidak ketahui, Annie yang membawakan serum-serum kuning dan kenyal, Granny yang sudah berbaik hati mengantarkan Sam ke tempat Felix beristirahat, dan lain-lain. Semua sayang Sam. Aku juga sayang Sam(halah!). Dan akhirnya Sam menghembuskan nafas terakhirnya di tengah-tengah keluarga yang ia sayangi. Huhu...benar-benar mengharukan...
Pokoknya, empat jempol deh buat Sally Nicholls atas karyanya ini! Karya yang menghibur, mengharukan, dan juga membuat semangat. Pandangan Sam yang berbeda mengenai kematian membuat karya ini sangat pas untuk direkomendasikan. Apalagi "Pertanyaan-pertanyaan Tak Terjawab"-nya. Benar-benar polos...
Dan buku ini telah menduduki peringkat kedua novel dewasa favoritku setelah "5 Cm"! Oia, hampir lupa(emang lupa tadi!). Novel ini dikategorikan sebagai novel dewasa. Nggak tahu kenapa. Tapi menurut beberapa review yang pernah kubaca tentang novel ini, itu karena Ways to Live Forever terlalu menyedihkan untuk dibaca anak-anak. Yaaa...emang menyedihkan sih.
Akhir kata: Sam...Felix... Semoga kalian tenang di sana... T.T
Komentar